Kisah di Balik Malam Lailatul Qadar



Kisah Menarik di malam Lailatul Qadar💦


Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh. Ini adalah tulisan pertama saya, disini saya akan berbagi kisah-kisah yang Insya Allah memberi inspirasi dan pengetahuan. Saran dan kritik sangat membantu saya dalam membuat tulisan kedepannya. 

Mari Menyimak👇

Dahulu ada seorang hamba shaleh yang bernama Syam’un al-Ghazi. Kisahnya menjadi salah satu bukti nyata tentang dahsyatnya dan keutamaan di malam Lailatul Qadar. Dia adalah seorang ahli jihad yang telah melakukan pertempuran melawan pasukan kafir selama seribu bulan lamanya, dalam melakukan peperangan itu, Sya’mun al-Ghazi tidaklah menggunakan peralatan perang yang canggih, melainkan hanya menggunakan senjata dari tulang dagu unta saja. Tulang unta itulah satu satunya alat yang ia bawa dan digunakan untuk berperang menumpas para pasukan kafir. Hebatnya, ketika ia memukul dan menghempaskan tulang unta itu kearah pasukan kafir, maka tak terhitung banyaknya korban yang mati mengenaskan.

Tulang dagu unta yang menjadi senjata sakti Syam’un al-Ghazi ternyata memiliki keistimewaan dan kekuatan yang super hebat. Ketika Syam’un al-Ghazi merasa haus, maka dari tulang tersebut mampu mengalirkan air segar untuk diminum melalui sela sela gigi. Sedangkan apabila Syam’un al-Ghazi lapar, maka dari situ akan tumbuh daging lezat untuk dimakan. Setiap harinya Syam’un al - Ghazi selalu melakukan peperangan melawan orang orang kafir, hingga umurnya mencapai 1000 bulan lamanya. hal ini juga setara dengan 83 tahun lebih 4 bulan. Selama itu, tidak ada satupun orang kafir yang mampu mengalahkan Syam’un Al - Ghazi.

Suatu ketika, orang orang kafir mencoba merayu istri Syam’un al-Ghazi yang durhaka untuk membunuh suaminya. Orang orang kafir lalu bertanya kepada istri Syam’un,
"Sungguh, kamu akan aku beri harta yang melimpah jika kamu mau membunuh suamimu."

"Aku tak mampu membunuhnya."

Orang-orang kafir lantas berkata,
"Kami akan berikan kamu seutas tali yang kuat. Ikatlah kedua tangan suamimu itu dan juga kedua kakinya saat sedang tidur. Lalu nanti kami yang akan membunuhnya."

Istri Syam’un menyetujui tawaran itu.

Ketika Syam’un sedang tidur pulas, sang istri yang durhaka itu mengikat tubuh Syam’un sekuat kuatnya menggunakan tali yang diberi orang kafir tadi. Ketika Syam’un terbangun dari tidurnya, ia terkaget dan bertanya kepada sang istri,
"Siapakah yang mengikatku?" 

"Aku yang mengikatmu hanya untuk menguji kekuatanmu."

Atas kekuataan dan kekuasaan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, Syam’un lantas dengan mudahnya mampu melepaskan tali yang mengikat tubuhya. Rencana pertama sang Istri pun gagal, kemudian orang kafir memberikan sebuah rantai kepada istri Syam’un untuk mengikat sang suami. Namun aksi gila itu tetap gagal kembali, karena Syam’un dengan mudahnya mampu melepaskan rantai kuat itu.

Syam’un Al - Ghazi lantas berkata kepada sang istri,
"Wahai istriku, aku ini seorang waliyullah. tidak ada satupun di dunia ini yang bakal mampu mengalahkanku kecuali rambutku ini."

Diketahui Syam’un memang memiliki rambut yang panjang. Rambut itulah penyebab dirinya tidak bisa dikalahkan oleh musuh siapapun juga. Penuturan sang suami membuat sang istri mengetahui apa kelemahan suaminya. kemudian beraksilah istri Syam’un, ketika sang suami sedang tidur. Dia lalu memotong delapan utas rambut Syam’un yang panjangnya sampai ke tanah. Istri Syam’un lantas mengikat tangan dan kaki suaminya dengan masing masing empat utas rambut.

Ketika Syam’un Al - Ghazi bangun, ia kaget melihat tangan dan kakinya terikat. ia berkata,
"Siapa ini yang mengikatku?"

Istri yang durhaka itu menjawab,
"Aku yang mengikatmu untuk mengujimu".

Kemudian Syam’un berusaha melepaskan tali rambut yang mengikatnya. namun usaha yang dilakukan sia sia, Syam’un tidak bisa melepaskan tali itu karena itu adalah rambutnya sendiri. Melihat kejadian itu, istri Syam’un yang durhaka mengabari orang orang kafir tentang kondisi suaminya yang sudah tidak berdaya. Setelah itu, orang orang kafir mendatangi rumah Syam’un untuk kemudian membawa Syam’un ketempat pembantaian.

Ketika telah sampai ditempat pembantaian, tubuh Syam’un diikat disebuah tiang. Kemudian para orang orang kafir mulai melakukan pembantaian dan penyiksaan sadis kepada Syam’un al-Ghazi. Tubuh mulia Syam’un mulai dipotongi dan di seset-seset. Mata Syam’un di congkeli, kedua bibir dan lidahnya dipotong sampai lepas. Sadisnya lagi, kedua tangan dan kedua kakinya juga di potong potong hingga copot semuanya. Melihat nasib malang hambanya, Allah Subhanahu wa Ta'ala lantas meng-ilhamkan kepada Syam’un,
"Perlakuan apa yang kamu inginkan dariku terhadap mereka?"

"Berilah hamba kekuatan, sehingga aku dapat menggerakkan tiang rumah ini, lalu merobohi mereka." 

Allah Subhanahu wa Ta'ala lalu mengabulkan permohonan Syam’un dengan memberikan kekuatan dahsyat dalam tubuhnya. Ketika Syam’un menggerakkan tubuhnya, maka seketika itu bangunan bergetar dan bergoncang dahsyat. Atap bangunan seketika roboh dan menimpa semua orang kafir yang dzalim itu dan langsung tewas seketika, termasuk istri Syam’un yang durhaka itu. Kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala mengembalikan anggota tubuh Syam’un yang terpotong menjadi utuh kembali seperti semula.

Setelah peristiwa itu, Syam’un al-Ghazi masih hidup dan beribadah selama 1000 bulan lagi. Setiap malam, beliau selalu bangun dan mengerjakan sholat. Sedangkan di siang harinya beliau selalu berpuasa. Begitulah aktifitas kehidupan sehari hari Syam’un al-Ghazi hingga akhir hidupnya. Beliau  wafat dan gugur setelah dipenggal pedang saat berjuang dijalan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Setelah mendengar kisah luar biasa itu, para sahabat Rasulullah lantas menangis haru dan ingin sekali seperti Syam’un, mereka bertanya kepada Rasulullah,
"Ya Rasulullah, apakah engkau mengetahui pahalanya?"

 "Aku tidak mengetahuinya." Jawab Rasulullah

Dari situlah, Allah Subhanahu wa Ta'ala kemudian mengutus malaikat Jibril turun dengan membawa surat Al - Qadar. Allah SWT berfirman, 

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan)

وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ

2. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?

لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ

3. Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.

تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ

4. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.

سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ࣖ

5. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.


Itulah kisah Inspratif dari Syam'un al-Ghazi, ahlaknya yang mulia menjadikanya kekasih Allah Subhanau wa Ta'ala yang selalu dijaga dan dilindungi. Dari cerita di atas dapat kita sadari bahwa jika percaya kepada Allah Subhanahu wa Ta'alaa dan beriman kepada-Nya, maka dalam segala kesulitan pasti Dia akan membantu. 

Maka dari itu, yuk tingkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Subhanau wa Ta'ala supaya disayang oleh-Nya. Jika Allah sudah menyayangi kita, semua urusan mudah-mudahan akan dipermudah oleh-Nya. Aamiin. Wassalamu'alaikum  warohmatullahi Wabarokatauh.

-ALMAHYRATUL JANNAH-






https://www.popmama.com/amp/kid/4-5-years-old/devi-ari-rahmadhani/kisah-nabi-perjuangan-nabi-syamun-al-ghazi-melawan-orang-kafir

Komentar

Postingan populer dari blog ini