SEJARAH PERADABAN ISLAM

"MASA TIGA KERAJAAN BESAR (1500-1800 M)"

± Setelah khalifah abbasiyah di bahgdad runtuh akibat serangan antara Mongol, kekuatan politik islam mengalami kemunduran secara drastis. Wilayah kekuasaan tercabik-cabik dalam beberapa kerajaan kecil yang satu sama lain bahkan memerangi. Beberapa peninggalan budaya dan peradaban islam banyak yang hancur akibat serangan bangsa Mongol itu. Namun, kemalangan tidak berhenti sampai di situ. Timur lenk sebagaimana telah di sebut, menghancurkan pusat-pusat kekuasaan islam yang lain.

± Politik umat islam secara keseluruhan yang sedang mengalami kemajuan kembali setelah muncul dan berkembangnya tiga kerajaan besar: Usmani diTurki, Mughal di India dan Safawi di Persia. Kerajaan Usmani di samping yang pertama berdiri, juga yang terbesar dan paling lama bertahan dibanding kerajaan lainnya.

 

A.      KERAJAAN USMANI

Pendiri kerajaan ini bernama Usmani, seorang bangsa Turki dari kabilah Oghuz. Ia menyatakan diri sebagai Padisyah al Usmani (raja besar keluarga Usmani) pada tahun 699 H (1300 M). Tahun 1312 M, ia menyerang kota Broessa di Bizantium yang kemudian dijadikan sebagai ibukota kerajaannya. Beberapa tahun kemudian Usmani dapat menaklukkan  sebagian benua Eropah seperti Azmir (Smirna) tahun 1327, Thawasyanli tahun 1330, Uskandar tahun 1338, Ankara tahun 1354, dan Gallipoli tahun 1356.

 

Pada masa Sultan Murad I (1359-1389) Usmani dapat menguasai Adrianopel yang kemudian dijadikan ibukotanya yang baru, kemudian ditaklukkan pula Macedonia, Sopia, Salonia dan seluruh wilayah bagian utara Yunani. Merasa cemas terhadap kemajuan ekspansi kerajaan ini ke Eropa, Paus mengobarkan semangat perang.Sejumlah besar pasukan sekutu Eropa disiapkan untuk memukul mundur pasukan Usmani.Pasukan ini dipimpin oleh Sijisman, raja Hongaria. Namun Sultan Bayazid I (1389-1403M)  1,  pengganti  Murad  I,  dapat  menghancurkan  pasukan  sekutu Kristen Eropa tersebut.

 

Dalam pertempuran di Ankara tahun 1402 Sultan Bayazid I ini dapat dikalahkan oleh serangan tentara Timur Lenk dan dia sendiri ditawan musuh dan wafat pada tahun 1403 M.  Dengan ditawannya Bayazid I ini kerajaan Usmani mengalami kemunduran, sampai diselamatkan kembali oleh putranya Muhammad, dan dilanjutkan oleh Murad II (1421-1451) lalu oleh Muhammad II (1451-1484) yang dikenal dengan muhammad Al Fatih.

 

Pada masa kekuasaan Muhammad al Fatih ini, Byzantium dan Konstantinopel ditaklukkan (1453 M).  Kerajaan Usmani semakin memantapkan kedudukannya pada masa Sulaiman al Qanuni (1520-1566  M), sehingga pada masanya wilayah kekuasaan Usmani mencakup Asia kecil, Armenia, Irak, Siria, Hejaz, dan Yaman di Asia; Mesir, Libia, Tunis dan Al Jazair di Afrika; Bulgaria, Yunani, Yugaslapia, Albania, Hongaria, dan Rumania di Eropa.4 Untuk mengatur pemerintahan Negara disusunlah sebuah kitab undang-undang (qanun) yang diberi nama Multaqa al–Abhur, yang menjadi pegangan hukum bagi kerajaan Usmani sampai datangnya reformasi pada abad ke 19.

       

DALAM PEMBANGUNAN, TURKI USMANI INI LEBIH MEMPOKUSKAN KEPADA BIDANG POLITIK, KEMILITERAN DAN ARSITEKTUR.

Bidang politik maksudnya adalah perluasan daerah seperti di atas. Bidang Militer adalah terbentuknya kelompok militer baru yang disebut pasukan Jenissari atau Inkisyariah. Pasukan inilah yang dapat mengubah Negara Usmani menjadi mesin perang yang paling kuat. Bidang arsitek misalnya banyak dibangun bangunan-bangunan megah, seperti sekolah, rumah sakit, villa, makam, jembatan dan masjid-masjid. Masjid-masjid dihiasi dengan kaligrafi yang indah, misalnya yang terkenal adalah masjid Jami sultan Muhammad Al Fatih, Masjid Agung sulaiman, Masjid Abi ayub Al Anshari dan Masjid Aya Sopia yang awalnya adalah bangunan gereja.

 

Selama kurang lebih 9 abad kerajan Usmani berdiri, tetapi kemudian hancur juga disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:

1.       Budaya pungli

2.       Pemberontakan tentara Jenissari

3.       Kemorosotan ekonomi

4.       Wilayah kekuasaan yang sangat luas

5.       Kelemahan penguasa Sepeninggal Sulaiman al-Qanuni.

 

B.      KERAJAAN SAFAWI DI PERSIA

Kerajaan ini sebenarnya berasal dari perkumpulan pengajian tasawuf tarekat safawiyah yang berpusat di kota Ardabil, Azerbaijan. Nama Safawiyah diambil dari nama pendirinya Safi al-Din, seorang keturunan imam Syi’ah yang ke enam, Musa al Kazhim. Kerajaan ini dapat dianggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran dewasa ini. Gerakan tarekat ini lama kelamaan berubah bentuk menjadi gerakan politik.

 

Jama’ah atau murid-muridnya berubah menjadi tentara yang teratur dan panatik dalam kepercayaan serta menentang setiap orang yang bermazhab selain syi’ah. Kepemimpinan Safawi silih berganti, dan semakin eksis sebagai gerakan politik yang didukung oleh pasukan tentara yang kuat yang diberi nama Qizilbash (baret merah) pada masa kepemimpinan Ismail (1501-1524 M). Dialah yang pertama kali memproklamirkan dirinya sebagai raja pertama dinasti Safawi di kota Tabriz. Dalam waktu sepuluh tahun ia sudah dapat menguasai seluruh wilayah Persia dan bagian timur Bulan sabit subur (Fortile Crescent).

 

Kerajaan Safawi mencapai puncak kemajuannya pada masa pemerintahan Abbas I . Pada masa pemerintahannya dapat menguasai beberpa daerah yang dikuasi Turki Usmani seperti Tabriz, Sirwan, dan Baghdad (1602 M). Kemudian tahun 1622 M dapat menguasai kepulauan Hurmuz, dan mengubah pelabuhan Gumrun menjadi pelabuhan Bandar Abbas, sehingga jalur perdagangan antara Timur dan Barat yang biasa diperebutkan oleh Belanda, Inggris dan Perancis dapat dikusainya.

 

Kemajuan ini bukan hanya bidang politik saja tetapi juga dalam bidang ilmu pengetahuan, Pada masanya lahir beberapa ilmuwan antara lain Bahauddin al Syaeraji, generalis ilmu pengetahuan, Sadaruddin al Syaeroji, seorang filosof, dan Muhammad Baqir Ibnu Muhammad Damad, seorang filosof, ahli sejarah, teolog dan seorang yang pernah mengadakan obesrvasi mengenai kehidupan lebah.

 

Bidang fisik dan seni, para penguasa Safawi telah berhasil membangun Isfahan, Ibukota kerajaan menjadi kota yang sangat indah. Dibangun pula mesjid-mesjid, rumah sakit-rumah sakit, sekolah-sekolah, jembatan raksasa diatas zende Rud, dan istana Chihil Sutun.

 

Kerajaan Safawi mencapai puncak kemajuannya pada masa pemerintahan Abbas I . Pada masa pemerintahannya dapat menguasai beberpa daerah yang dikuasi Turki Usmani seperti Tabriz, Sirwan, dan Baghdad (1602 M). Kemudian tahun 1622 M dapat menguasai kepulauan Hurmuz, dan mengubah pelabuhan Gumrun menjadi pelabuhan Bandar Abbas, sehingga jalur perdagangan antara Timur dan Barat yang biasa diperebutkan oleh Belanda, Inggris dan Perancis dapat dikusainya.

 

Kemajuan ini bukan hanya bidang politik saja tetapi juga dalam bidang ilmu pengetahuan, Pada masanya lahir beberapa ilmuwan antara lain Bahauddin al Syaeraji, generalis ilmu pengetahuan, Sadaruddin al Syaeroji, seorang filosof, dan Muhammad Baqir Ibnu Muhammad Damad, seorang filosof, ahli sejarah, teolog dan seorang yang pernah mengadakan obesrvasi mengenai kehidupan lebah.

 

Bidang fisik dan seni, para penguasa Safawi telah berhasil membangun Isfahan, Ibukota kerajaan menjadi kota yang sangat indah. Dibangun pula mesjid-mesjid, rumah sakit-rumah sakit, sekolah-sekolah, jembatan raksasa diatas zende Rud, dan istana Chihil Sutun.

 

 

C.      KERAJAAN MUGHAL DI INDIA

Kerajaan Mughal letaknya di India dan Delhi sebagai Ibukotanya. Berdiri seperempat abad sesudah berdirinya kerajaan safawi. Didirikan oleh Zahiruddin Babur (1482-1530 M), salahsatu dari cucu Timur Lenk. Ia bertekad ingin menguasai Samarkhan yang menjadi kota penting di Asia Tengah pada masa itu.

 

Maka pada tahun 1494. Ia berhasil menaklukkannya berkat bantuan raja Ismail I, raja safawi. Pada tahun 1504 M ia juga dapat menaklukkan Kabul, ibukota Afganistan. Kerajaan-kerajaan Hindu di India juga dapat ditaklukkannya.Babur meningal pada tahun 1530 M. diagnti oleh anaknya Humayun.(1530-1556 M) dapat menggabungkan Malwa dan Gujarat ke daerah-daerah yang telah dikuasainya. Humayun meninggal karena terjatuh di tangga perpustakaannya (1556 M), diganti oleh anaknya, Akbar.Akbar (1556-1606 M) dapat menaklukkan raja-raja India yang masih ada pada waktu itu, dan juga Bengal.

 

Dalam soal agama, Akbar mempunyai pendapat yang libral dan ingin menyatukan semua agama dalam satu bentuk agama baru yang diberi nama Din Ilahi. Akbar juga menerapkan politik Sulakhul (toleransi Universal) , sehingg semua rakyat dipandangnya sama, tidak dibedakan karena  perbedaan etnis dan agama. Sultan-sultan yang besar setelah Akbar antara lain Jehangir (1605-1627 M) dengan permaisurinya Nur Jehan, Syah Jehan (1628-1658 M) dan Aurangzeb (1659-1707 M).

 

Beberapa kemajuan kerajaan Mughal antara lain dalam bidang pertanian, yaitu berupa biji-bijian, padi, kacang, tebu, sayuran, rempah-rempah, tembakau, kapas, nila dan bahan- bahan celupan. 10 Hasil karya seni kerajaan Mughal yang masih dapat dinikmati sampai saat ini adalah karya-karya arsitektur yang indah dan mengagumkan misalnya bangunan Masjid berlapiskan mutiara, dan Tajmahal di Agra, Mesjid Raya Delhi dan Istana indah di Lahore. 11 Selain kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh kerajaan Mughal.

 

ADA BEBERAPA FAKTOR KELEMAHANNYA YANG MENYEBABKAN KEHANCURANNYA PADA TAHUN 1858, ANTARA LAIN:

 

1)      Terjadi stagnasi dalam pembinaan kemiliteran sehingga tidak bisa memantau gerak langkah tentara Inggris di wilayah-wilayah pantai. Begitu pula kekuatan pasukan daratnya semakin kurang handal, teruatama dalam mengoperasikan semua persenjataan yang di buatnya sendiri untuk berperang dangan musuhnya.

2)      Dekadensi moral dan hidup mewah di kalangan pembesar kerajaan yang mengakibatkan pemborosan dalam penggunaan uang sehingga kesulitan.

3)      Terlampau kasarnya sikap Aurangzeb dalam melaksanakan ide-idenya yang menyebabkan terjadinya konflik antara agama, misalnya aliran Syikh, Syi’ah dan sunni.

4)      Semua pewaris tahta kerajaan pada pariode terakhir kekuasaan Mughal adalah orang-orang yang lemah dalam bidang kepemimpinan.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GERUNDS