SEJARAH PERADABAN ISLAM
ISLAM DI ANDALUSIA (SPANYOL)
Spanyol diduduki oleh umat Islam pada zaman
khalifah Al-Walid (705-715 M), salah seorang khalifah Bani Umayyah yang
berpusat di Damaskus. Sebelum penaklukkan Spanyol, umat Islam telah menguasai
Afrika Utara dan menjadikannya sebagai salah satu provinsi dari Dinasti
Umayyah.
Dalam proses penaklukkan Spanyol ada 3 pahlawan
Islam yang memimpin pasukan kesana yakni Tharif ibn Malik, Thariq ibn Ziyad,
dan Musa ibn Nushair. Namun, yang berperan sebagai perintis dan penyelidik
kedatangan Islam ke Andalusia adalah Tariq ibn Ziyad.
Pada tahun 711 M, Musa ibn Nushair mengirim
pasukan Islam dibawah pimpinan Tariq bin Ziyad yang hanya berjumlah 7.000 orang
dan tambahan pasukan 5.000 personil yang memang tak sebanding dengan tentara
pasukan Ghotik yang berkekuatan 100.000 lengkap dengan senjata.
Namun, pada akhirnya Tariq bin Ziyad mencapai
kemenangan, dengan mengalahkan Raja Foderick di Bakkah dan menaklukkan
kota-kota penting seperti Cordova, Granada, dan Toledo. Hingga pada akhirnya
menguasai seluruh kota penting di Spanyol.
Kemenangan-kemenangan Islam terlihat begitu mudah.
Tentu hal ini didorong oleh faktor-faktor baik karena tokoh-tokoh pejuang yang
kuat dan kompak, serta adanya faktor-faktor yang menguntungkan Islam
pada kondisi sosial, politik dan juga ekonomi Spanyol yang buruk pada waktu
itu.
B.
PERKEMBANGAN ISLAM DI SPANYOL (ANDALUSIA)
Penguasaan umat Islam terhadap Andalus dapat dibagi menjadi beberapa periode :
1. Periode pertama (711-755 M)
Andalus diperintah oleh para wali yang diangkat
oleh khalifah Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Pada periode ini Andalus
secara politis belum stabil, masih terjadi perebutan kekuasaan antar elit
penguasa.
2. Periode kedua (755-912 M)
Amir pertama yang memerintah di Spanyol setelah
masa masa para wali adalah Abdurrahman I yang diberi gelar Ad-Dakhil (yang
masuk ke Spanyol). Kekuasaan yang didirikan Abdurrahman Ad-Dakhil mampu
bertahan selama dua tiga per empat abad (756-1031). Pada periode pemerintahan dibawah para amir,
Spanyol sudah mulai memperoleh kemajuan, baik dalam bidang politik maupun dalam
bidang peradaban.
Stabilitas negara pada periode pemerintahan para
amir juga sempat terganggu dengan munculnya gerakan Kristen fanatik yang
mencari kesyahidan pada pertengahan abad ke-9 yang justru tidak didukung oleh
seluruh gereja Kristen di Spanyol sebab jauh sebelumnya, pemerintahan Islam telah
mengembangkan kebebasan beragama di Spanyol.
3. Periode ketiga (912-1013 M)
Masa ini mencapai [uncaknya kekuasaan pemerintahan
amir kedelapan, Abd al-Rahman III (912-961) orang pertama yang menyandang gelar
Khalifah.
Pada tahun 1009 M, Khalifah mengundurkan diri dan
beberapa orang yang dicoba untuk menduduki jabatan itu. Akhirnya pada 1013 M,
Dewan Menteri yang memerintah Cordova menghapus jabatan Khalifah. Saat itu,
Spanyol sudah terpecah menjadi banyak negara kecil yang berpusat di kota-kota
tertentu.
4. Periode keempat (1013-1086 M)
Pada masa ini, Spanyol terpecah menjadi lebih dari
tiga puluh Negara kecil dibawah pemerintahan raja-raja golongan. Masa ini disebut Muluk al-Thawaif.
Pada masa ini umat Islam Spanyol kembali memasuki masa pertikaian Intern.
Ironisnya, jika terjadi perang saudara, ada di antara pihak-pihak itu yang
meminta bantuan kepada raja-raja Kristen. Meski kehidupan politik tidak stabil,
namun aspek intelektual terus berkembang pada masa itu.
5. Periode Kelima (1086-1248 M)
Pada periode ini Spanyol Islam meskipun masih
terpecah dalam beberapa negara, tetapi terdapat satu kekuatan yang dominan,
yaitu kekuasaan Dinasti Murabithun (1086-1143 M) dan Dinasti Muwahhidun
(1146-1235 M).
6. Periode Keenam (1248-1492 M)
Pada periode ini, Islam hanya berkuasa di daerah
Granada, di bawah Dinasti Bani Ahmar (1232-1492). Peradaban kembali mengalami mengalami
kemajuan seperti di zaman Abdurrahman An-Nasir.
Kekuasaan Islam yang merupakan pertahanan terakhir di Spanyol ini berakhir karena perselisihan orang-orang istana dalam perebutan kekuasaan. Pada tahun 1609 M, boleh dikatakan tidak ada lagi umat Islam di daerah ini.
C. KEMAJUAN PERADABAN
1. Kemajuan intelektual
Spanyol adalah negeri yang subur. Kesuburan itu
mendatangkan penghasilan ekonomi yang tinggi dan pada gilirannya banyak yang
menghasilkan pemikir. Kemajuan Intelektual di Spanyol sangat menonjol dalam
bidang Filsafat, Sains, Fiqih, Musik dan Kesenian, serta Bahasa dan Sastra.
2. Kemegahan Pembangunan Fisik
A. Cordova
Cordova adalah ibukota Spanyol sebelum Islam, yang
kemudian diambil alih oleh Bani Umayyah. Oleh penguasa Muslim, kota ini
dibangun dan diperindah.
b. Granada
Granada adalah tempat pertahanan terakhir umat
Islam di Spanyol. Di sana berkumpul sisa-sisa kekuatan Arab dan pemikir Islam.
Posisi Cordova diambil oleh Granada dimasa-masa akhir kekuasaan Islam di
Spanyol. Arsitektur-arsitektur bangunannya terkenal di seluruh Eropa.
D. PENYEBAB
KEMUNDURAN DAN KEHANCURAN
Beberapa faktor yang menyebabkan kemunduran dan
kehancuran Islam di Andalusia adalah sebagai berikut :
1.
Konflik Islam dengan Kristen
Kehadiran Arab Islam yang telah memperkuat rasa
kebangsaan orang-orang Spanyol Kristen. Hal itulah yang menyebabkan kehidupan
di Spanyol tidak pernah luput dari pertentangan antara kedua agama tersebut.
2.
Tidak adanya ideologi pemersatu
Jika ditempat-tempat lain, para mukalaf
diperlakukan sebagai orang Islam dan sederajat. Di Spanyol, sebagaimana politik
yang dijalankan Bani Umayyah di Damaskus, orang-orang Arab tidak pernah
menerima orang pribumi. Hal itu menunjukkan tidak adanya Ideologi pemersatu.
3.
Kesulitan Ekonomi
Di paruh kedua masa Islam di Spanyol, para
penguasa membangun kota dan mengembangkan ilmu pengetahuan dengan sangat
serius, akibatnya mereka lalai membina perekonomian.
4.
Tidak Jelasnya Sistem Peralihan Kekuasaan
Hal ini menyebabkan perebutan kekuasaan di antara
ahli waris. Bahkan, karena hal inilah kekuasaan Bani Umayyah runtuh dan Muluk
Al-Thawaif muncul.
5.
Keterpencilan
Spanyol Islam bagaikan terpencil dari dunia Islam
yang lain. Ia selalu berjuang sendirian, tanpa mendapat bantuan kecuali dari
Afrika Utara. Dengan demikian, tidak ada kekuatan alternatif yang mampu
membendung kebangkitan Kristen disana.
E. KESIMPULAN
Islam pertama kali masuk ke Spanyol pada tahun 711
M Melalui jalur Afrika Utara. Wilayah Andalusia yang sekarang disebut Spanyol
di ujung selatan benua Eropa, masuk kedalam kekuasaan Dinasti Bani Umayyah
semenjak Tariq bin Ziyad, bawahan Musa bin Nushair. Spanyol diduduki umat Islam
pada zaman khalifah Al-Walid (705-715) salah seorang khalifah Bani Umayyah yang
berpusat di Damaskus.
Periodisasi perkembangan Islam di Andalusia
terbagi enam periode yaitu :
•
Masa perintisan (711-755)
•
Masa pembangunan peradaban (755-912)
•
Masa keemasan (912-1013)
•
Masa Dinasti kecil (1013-1986)
•
Masa kekuasaan Islam dari Afrika Utara (1086-1248)
•
Masa Dinasti Bani Ahmar (1248-1492)
Kemajuan peradaban itu dipengaruhi oleh kemajuan
intelektual yang di dalamnya terdapat ilmu filsafat, sains, fiqih, musik dan
kesenian, serta bahasa dan sastra.
Faktor-faktor pendukung kemajuan Spanyol Islam,
diantaranya kemajuannya sangat ditentukan oleh adanya penguasa-penguasa yang
kuat dan mampu mempersatukan kekuatan Islam.
Kemunduran dan kehancuran Islam di Spanyol antara
lain, konflik Islam dengan Kristen, tidak adanya Ideologi pemersatu, kesulitan
ekonomi, dan tidak jelasnya sistem peralihan kekuasaan keterpencilan.
Komentar
Posting Komentar